Tualen merupakan tokoh dalam cerita pewangan Bali yang mempunyai sifat-sifat unik. Ia pemberani, terutama dalam menyuarakan kebenaran. Ia juga bijaksana, sederhana, ngemong, merakyat dan humoris. Tualen merupakan penuntun atau pengasuh dari kesatria dalam membela kebenaran. Sifatnya baik dan ramah. Tutur katanya sopan, namun lihai dalam berdiskusi. Tualen selalu menyuarakan kebenaran yang sempurna dengan kesederhanaan tutur kata, kemuliaan hati, santun, dan kebersahajaan sikap.
Tokoh ini bertubuh bulat, selalu tersenyum tetapi bermata
sembab. Wajahnya tua tetapi potongan rambutnya seperti anak kecil. Tualen berjenis
kelamin pria, namun memiliki payudara layaknya perempuan. Semua itu merupakan
simbul. Bulat tubuhnya sebagai dari bumi, dimana manusia dan makhluk lainnya
hidup. Selalu tersenyum tapi bermata sembab merupakan symbol suka dan duka.
Tualen adalah sosok yang tua sekaligus muda seperti pada tergambar
dari wajahnya yang tua tapi rambutnya kuncung seperti anak muda. Berpayudara
seperti perempuan sebagai simb;ol pria dan wanita. Tualen merupakan jelmaan
dewa, tetapi hidup sebagai rakyat jelata yang merupakan atasan dan bawahan.
Sebutan Tualen sendiri berasal dari kata tua dan len. Tua berarti
dewasa, dan len artinya bijaksana. Tualen berarti orangtua (dewasa) yang
bijaksana. Dalam cerita, Tualen yang dalam pewayanganJawa dikenal sebagai
Semar, disebutkan lahir dari telur. Telur tersebut pecah menjadi manusia yang
kenmudian dinamakan Tualen. Telur dalam Agama Hindu merup;akan simbul Tuhan. Tualen
diyakini jelmaan Dewa Ismaya, adi Dewa Siwa. Ada juga yang meyakini Tualen tak
lain adalah Resi Agastya yang membawa agama Hindu dari Indiaake Indonesia.
KPU Bali menjadikan Tualen sebagai mascot Pilgub Bali 2013
karena mencerminkan tokoh yang patut di contoh oleh kita semua. Pewayangan juga
merupakan kesenian Bali yang sangat digemari dari turun temurun oleh masyarakat
Bali.
Bagi masyarakat Bali, Tualen itu merupakan simbol Sang hyang
Semayu. Dalam cerita pewayangan dia dianggap sebagai dewa. Tualen mempuanyai
sifat-sifat yang sangat luar biasa. Dia bijaksana, sederhana dan merakyat. Jadi
Tualen ini merupakan lambing sifat kebijaksanaan, kesederhanaan, merakyat, dan
negemong masyarakat. Ia bias berada di bawah dan dia bisa diatas. Dia juga bisa
paling atas dan juga bisa paling bawah. Ketika misalnya Dewa Siwa marah, hanya
Tualen yang berani memberikan nasihat. Tapi begitu berada dibawah dia menjadi
punakawan, mengemong para raja, mengayomi para raja, memberikan solusi-solusi. Tualen
itu tua dan len. Orang yang tua paling lain, dinatara orang tua yang lain. Makanya
namanya Tualen. Tualen sangat dihormati oleh para dewa dan sangat dihormati
oleh rakyat. Ia tidak pernah menjadi pemimpin, tetapi dia yang bisa menasehati
para raja dan para dewa. Ia merakyat, bijak, tapi juga berani kalu menyangkut
kebenara. Dia bisa memarahi rajanya, kalau rajanya salah.
Kita ingin agar pemimpin Bali yang dilahirkan dari Pilgub ini
memiliki sikap dan sifat seperti Tualen tersebut. Yakni bijaksana, merakyat,
ngemong rakyatkecil, dan berani menegakkan sesuatu yang benar. Pemimpin yang
santun, mulia dan sederhana.
Dalam mascot Pilgub bali terlihat Tualen sedang memasukkan
surat suara dalam kotak suara. Ini memberikan makna bahwa Tualen memberikan
contoh dan mengajak seluruh masyarakat Bali yang memiliki hak pilih untuk
melaksanakan swadharmanya sebagai pemilih dengan cara menggunakan hak pilihnya
pada hari pemungutan suara. Tualen mengajak memilih pemimpin dengan cerdas
sesuai hati nurani pemilih, tanpa diiming-imingidan dipaksa-paksa oleh
siapapun. Karena pemimpin yang kita pilih akan menentukan nasib Bali ke
depannya.